Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

Peluk

May4

Beberapa orang sangat mudah

untuk mengungkapkan perhatiannya

Sementara yang lain

Tidak cukup alih untuk melakukannya

 

Dan aku

adalah tipe yang kedua

Aku tidak cukup alih untuk menunjukkan perhatianku

 

Bagaimana denganmu?

Kau tipe yang mana?

 

Aku tipe diantara keduanya

namun dominan pertama

ketika untuk orang-orang banyak

 

akan tetapi,

perhatianku akan berbeda

dengan seseorang yang menurutku “spesial”

aku lebih dominan yang kedua

karena perhatianku yang ini

pastinya jauh lebih berbeda

 

Jadi, kau akan lebih mudah menunjukkan perhatianmu

Pada orang-orang biasa

Apakah benar maksudku?

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

PUZZLE

April28

Aku menyakini sebuah hal

Maukah kau mendengarkannya?

 

seorang gadis berambut ikal menatap sekelilingnya

ia menatap dalam diam.

Tiba-tiba masuk sebuah fakta merasuki kepala ovalnya

“aku dapat melihatnya dari segi jauh”, batinnya

“tapi aku tak bisa menemukan segi dekatnya”, tambahnya

ia pun mencari jalan keluar ruangan untuk merenung

 

Kepalanya penuh dengan berbagai pertimbangan

Seperti puzzle, semuanya adalah kepingan

 

Ia, sang gadis masih memikirkannya

gadis itu tak menyangka bahwa banyak sekali orang di sekeliling hidupnya

“Tapi”,bisik gadis tersebut.

“Apakah mereka seperti yang ku pikirkan?”, katanya

 

Ia mengamat-amati

Antara kepingan yang satu dengan yang lainnya

Semuanya jelas berbeda

Tetapi, semuanya punya tujuan yang sama

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

M.E.M.O.R.I

April28

Pernahkah suatu waktu

Kau kembali menengok masa lalu

Hanya karena kau ingin memastikan𑁋

bahwa memori-memori itu tetap disana

tetap tersimpan dan dapat kau putar ulang

 

Ah, memori indah itu

atau memori buruk untuk sekarang

rasanya hampa dan menyedihkan

untuk mengingatnya

apakah itu maksudmu?

 

Ah ya benar,

semua memori itu

semua memori yang kau simpan rapat-rapat

hanya karna kau takut ada yang terhilang

atau takut dia kembali lagi dan memberimu mimpi buruk

 

Apakah setakut itu kau kehilangannya?

Apakah memori itu sangat berharga

hingga kau rela menukar nyawamu?

Apa yang kau sembunyikan?

 

Ya, aku setakut itu

Kau tahu–

Hidup cuma sekali

Dalam perjalanan hidup kita

Tak semua berarti

tetapi begitu kau menemukan yang berarti

sanggupkah kau kehilangannya?

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Menunggu.

April28

Menunggu.

Satu kata yang singkat

Namun membuatku jengah

 

Jengah dalam kebosanan

Jengah dalam waktu yang terlampau lama

Jengah yang membuatku hampa diantara kekosongan waktu

 

Kantuk ini tak bisa tertahankan

Rasanya sangat sulit untuk di tahan

mohon maaf teman

untuk membuatmu menunggu

 

Kau tahu, aku paling benci menunggu

Apalagi menunggu didalam ketidakpastian

Sungguh terlalu kau membiarkanku menunggu

Padahal kau terlelap dalam mimpi

 

Aku mengerti perasaanmu kawan

tetapi alam yang memanggil untuk terlelap

maaf mungkin hal pertama yang ku berikan

walau di balas dengan abu

 

Apakah abu yang kau maksudkan itu adalah

Abu yang berbentuk dalam diam?

Kurasa sedikit abu tidak masalah

Karna kau membuatku menjadi patung selama lebih dari satu jam

 

maaf membuatmu menunggu dalam diam

akan ku beritahu sesuatu

mungkin ini bisa menjadi pemanasan

pemanasan memiliki pasangan cuek

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

She– Did You Really Know Her?

April27

She

Did you really know the person that you admit you love her?

Did you really know her well?

Did you know what burden that she carried by her own?

Did you feel the pain that she was built?

 

Or,–She just wonder if…

You only admire her kindness,

How smart she is,

How friendly she is around her friends

How patient she acts in front of you

 

Did you know?

People, including you— always think that she is superior

But inside her head— she only feels inferior

 

If,

The way you are thinking about her is

“Same” like others did

Then, you don’t deserve for her love

posted under Puisi | No Comments »

Memberi dan Menerima

April27

Waktu aku masih sd,
Guruku pernah berkata–
Kalau kita itu harus memberi dan menerima
Dan semuanya itu harus seimbang

Beliau pun menjelaskan,
Kita itu tidak boleh hanya berada di satu sisi saja
Misalnya,…
Terus-terusan menerima tanpa memberi
Itu namanya “pelit
Atau
Terus-terusan memberi tanpa mau menerima
Itu namanya “sombong

Aku yang masih kecilpun hanya diam mendengarkan
Sambil didalam hati sedikit mempertanyakan
“Benarkah ada orang yang hanya mau terus-terusan memberi?”
“Bukankah lebih enak menerima? Kita tidak akan kehilangan apapun, malahan kita memperoleh sesuatu”

Tapi ternyata,
Rupanya aku belum memahami
Apa yang sebenarnya sedang diajarkan oleh guruku

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Aku Tidak Pernah Membenci Hujan

April27

Aku tidak pernah membenci hujan.
Meskipun setiap orang mengatakan bahwa kenangan bangkit diiringi oleh hujan

Bagiku, hujan tidak pernah membangkitkan kenangan apapun
Bahkan yg terburuk sekalipun

Sebaliknya,
Hujan adalah suatu hal yang paling pengertian
Atau mungkin lebih pengertian daripada aku.
Ia turun membasahi bumi
Bersama segala perasaan sedih yang ku bawa.
Ia tidak pernah bertanya “kenapa”
Ia hanya menemani dan memahami

Aku suka hujan.
Apalagi kalau ia turun di hari Minggu
yang katanya adalah “Sunday” atau hari bermandikan matahari
Aku suka hujan di hari itu
Karena aku dapat menikmatinya sepuasku
Tanpa harus dikejar-kejar oleh waktu yang memburu

Aku suka hujan—kapanpun dan dimanapun
Bahwa ketika aku masih diluar sekalipun
Mungkin yang aku tidak suka hanyalah sepatuku yang kotor
Akibat genangan-genangan air yang bercampur tanah
Tapi selebihnya,
Aku tetap menyukainya
Walau hujan turun di atas kepalaku
Aku tidak peduli.
Sesuka itulah aku dengan hujan

posted under Puisi | No Comments »

Jarak dan Waktu

April27

Aku benci pada jarak
Karena dia slalu membuatku kehilangan
Kehilangan orang-orang yang kukasihi

Aku benci pada waktu
Karena dia tidak berhenti berputar
Saat tiba mendekati perpisahan

Aku benci keduanya
Karena aku terpaksa menyerah pada mereka
Terpaksa merelakan orang-orang ku sayangi perlahan-lahan pergi

Aku benci pada mereka
Karna jarak membuatku rindu
Tetapi waktu tidak mengizinkan untuk bertemu

Aku benci pada mereka,
Karena mereka membuatku…terbatas
Terbatas mengulang kenangan indah yang kusimpan dalam memori

01.00 A.M

April21

Perasaanku tidak pernah menjadi hal yang penting kawan

Selalu saja seperti itu

 

Aku marah, aku sedih, aku kecewa

Tidak pernah ada yang mengetahuinya

Dan aku diabaikan begitu saja dalam diam yang tak bergeming

 

Perasaanku dihadapan mereka

Tak akan pernah menjadi sepenting perasaan mereka dihadapanku

 

Percayalah,

Aku hanya diciptakan untuk mendengar dan memahami

Bukan sebaliknya.

posted under Puisi | No Comments »

Aku Berhenti Untuk “Penasaran”

April21

Aku berhenti untuk bersikap penasaran

terhadap kehidupan dan cerita orang lain

Aku yang sekarang ini,

berjanji akan selalu mengedepankan sebuah

sikap yang bernama bodo amat

 

Aku lelah harus terus bertanya-tanya

Apa yang sebenarnya terjadi

Sedangkan orang lain,

selalu menggantungku

dalam perasaan yang terombang-ambing

 

Aku tidak mengerti mengapa,

Mungkin setiap orang punya alasannya sendiri

Dan mungkin pula

aku tidak pernah berhak untuk tahu.

kewajibanku hanyalah–

untuk selalu bersikap penasaran

terhadap kehidupan mereka

 

Dan aku–

akan berhenti

sekali lagi ku tegaskan,

aku akan berhenti untuk penasaran

dan memulai kehidupan yang baru

dengan sikap bodo amat

 

posted under Puisi | No Comments »
« Older EntriesNewer Entries »