Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

Hari Buruk, Menguji Kesabaran, Tanpa adanya Pengertian

June3

Manusia itu egois ya?

Suka dibahagiakan

Tetapi

tidak suka membahagiakan orang lain

Dan senang merusak hari orang lain

 

Berbicara tentang hari

Tak semua bicara tentang yang baik

Ada banyak kumpulan hari buruk

Yang rasanya menyesakkan

 

Apakah definisi hari buruk menurut kamu?

Ku rasa ketika hariku dirusak oleh orang lain

Itu adalah yang terburuk

 

Ada kalanya semua terasa melelahkan

Terasa menyesakkan

Dan tanpa pengertian

 

Banyak pekerjaan

Banyak keinginan

Banyak tuntutan

Dan banyak sekali amarah yang tercurahkan

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

29/05/19-23.58

May30

Kawan,
Apakah kamu tahu
Saat kita bersama-sama
Aku ingin membisikanmu “keabadian”

Aku ingin perjumpaan kita adalah untuk selamanya
Aku ingin tidak seorangpun dari kita berubah
Aku ingin menjaga supaya keadaan kita dimasa depan–sama seperti kita di hari ini
Aku ingin keabadian itu nyata
Aku ingin kata berubah itu tidak ada didalam kamus kita

Saat kau sedih,
Aku ingin mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu
Aku akan selalu disampingmu
Aku akan selalu mendengarkanmu
Dan kau selalu punya aku untuk berbagi

Dan apa kau lihat kata “selalu” yang ku torehkan disana?
“Selalu” bisa bermakna selamanya
Dan selamanya adalah keabadian

Dan aku takut dengan makna dibalik keabadian.

Mengapa?
Karena keabadian itu hampir tidak pernah ada
Dan aku takut suatu saat nanti aku atau kamu atau mungkin persahabatan kita berubah
Aku takut nanti aku mengecewakanmu dengan cara aku tidak ada untukmu disaat-saat kau paling membutuhkannya

Oleh karena itu,
Aku tidak menjanjikan keabadian kepadamu
Aku tidak menjanjikan ‘selalu’ untukmu
Aku hanya berusaha untuk tetap berada disampingmu
Sekuat yang aku mampu
Karna…
Aku takut “selalu” yang kujanjikan itu–
Tertinggal di masa lalu

posted under Puisi | No Comments »

Peka🙃

May30

Ada suatu kalanya aku ingin dipeka-in orang lain

Ya, kekanak-kanakan

Aku akui itu

 

Seharusnya di umurku yang seperti ini

Aku lebih berperilaku dewasa

Bukannya mengharapkan kepekaan orang lain

 

Kau tahu,

Menunggu kepekaan orang lain itu bodoh

Jujur saja.

.

.

Mengapa?

Karena sulit untuk orang lain tahu apa yang kita mau–

Tanpa mengucapkannnya

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Stereotype

May24

suatu negara

sekelompok orang

seorang individu

tiap bagian tersebut dapat dikategorikan

sama seperti manusia

memiliki tiap kategori

menurut mereka

 

Kategori itu memiliki label masing-masing

Sama halnya seperti cairan-cairan

didalam lab kimia

Semua memiliki label masing-masing

dan kadang label itu digunakan untuk mengenali

setiap isi didalamnya

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

A Cone of Thai Tea Ice Cream

May22

Its funny when my friend, greentea

treat me a cone of thai tea ice cream

but I’m grateful she did that

because she makes me feel better

 

I think..

actually it doesn’t need

but she still treat me

 

well, I’m sorry that I tell you to treat me

because your grade is higher than me

actually, its not in our deal before

 

Our deal was said that

if one of us get 90 in security,

that person must treat others

but when the result comes,

none of us get 90

 

But really thank you for your treat

It makes me feel better

Love you, Greentea a.k.a Pluto

posted under Puisi | No Comments »

“Home Sweet Home”, Don’t You Want to Doubt It?

May18

Ada ungkapan yang mengatakan “Home Sweet Home”, artinya rumah adalah tempat ternyaman

 

Tapi apakah benar demikian?

 

Apalah arti sebuah rumah?

Apalah arti sebuah bangunan?

Bangunan hanyalah ruang

Yang kebetulan kita pakai untuk bercengkrama

 

Bagaimana kalau kenyataan sebenarnya rumah bukanlah tempat ternyaman?

Bagaimana kalau rumah hanyalah persinggahan sementara dan bukan tujuan akhir untuk melepas penat?

 

Bagaimana tentang sebagian orang yang memilih selalu berpergian

Hanya karena menghindari rumah sebagai tujuan

Bagaimana kalau ternyata rumah adalah alasan kita untuk melakukan pelarian

Alasan kita untuk enggan pulang

 

Sesungguhnya rumah hanyalah bangunan

Tidak penting bagaimana rupanya

Tidak penting dimana letaknya

Rumah hanyalah properti– benda mati yang disebut tempat bernaung

Semua itu tidaklah penting

Yang terpenting adalah bagaimana interaksi setiap orang didalamnya

Apakah meneduhkan atau cuma menambah gusar

Apakah kita merasa dihargai atau malah semakin dihakimi

 

Ungkapan “Home Sweet Home” baru berlaku

Apabila kita tau bahwa rumah bukanlah mengenai bangunan melainkan interaksi orang-orang didalamnya

 

Sama seperti ungkapan “Gereja bukanlah bangunannya tetapi orangnya”

posted under Puisi | No Comments »

Iri Part 2

May17

Aku tidak akan menghakimi
orang-orang yang bersikap iri pada orang lain
Bagiku mereka bersikap seperti itu
Karena mereka belum mampu memahami
Mengapa mereka iri

Sebelum kau mengiri
Biar aku ajari dulu apa itu luka
Agar kau tahu,
Apakah masih pantas dirimu untuk iri

Sebelumnya katakan padaku,
Orang seperti apa yang selalu kau irikan
Orang yang cantik kah?
Yang selalu terlihat bahagia kah?
Atau orang-orang yang sangat amat pintar

Jika memang benar demikian,
Tepatlah kau mengiri
Tapi tunggu, aku akan beri penjelasan sedikit
.
.
. Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Kenapa dan Kenapa?

May11

Kenapa

adalah satu kata yang singkat

digunakan untuk bertanya

maupun untuk memastikan

 

Tapi, kata tanya “kenapa”

mengapa selalu menjebak kita

dalam jawaban paling sulit?

 

Seharusnya

“kenapa” bisa menjadi hal paling lugas

untuk bisa mengungkapkan

apa yang sedang kita rasakan

 

tapi rasanya

lebih baik menahan kata

untuk diucapkan

daripada melepasnya

dan berharap ada jawaban

untuk menenangkan

 

Kenapa dan kenapa

Kenapa rasanya sulit sekali untuk jujur

untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran

untuk membicarakan segala resah yang ada

kenapa lebih memilih untuk diam

dan menahan apa yang kita rasakan

padahal menyakitkan

untuk diri sendiri

 

Padahal,

kalau saja kita bisa memaksimalkan

kata tanya “kenapa”

mungkin kita bisa merasa lebih baik

mungkin pula kita bisa mencari penghiburan

atau sekedar melepas beban

 

kenapa dan kenapa

kita harus menyembunyikan diri

dari kata “kenapa”?

posted under Puisi | No Comments »

“Are U Okay?”

May7

“Are you okay?

Dia bertanya padaku

 

Pertanyaan itu kedengarannya sederhana

Namun untuk menjawabnya

Tidak sesederhana yang kau kira

 

Lalu, akupun terdiam

Menimbang-nimbang jawaban yang hendak kuberikan

Apakah aku harus jujur

Atau berusaha menutupinya

 

Rasanya bohong kalau aku bilang,

‘aku baik-baik saja’

Sedangkan didalam diriku,

Timbul berbagai gejolak

Yang mendesak-desak emosi

Semuanya bercampur menjadi satu

Dan begitu saja aku bisa menguap

 

Lalu,

Aku memilih cara yang paling aman

Dan aku memilih untuk menyembunyikanya

Dalam kalimat “aku tidak apa-apa”

 

Sebab,

Menjelaskan terasa lebih sulit

Daripada harus berbohong

 

Dan lagi-lagi aku terjebak dalam kubangan yang sama

Dimana aku kembali

Menolak orang-orang yang berusaha peduli

terhadapku

posted under Puisi | No Comments »

Tell Me It’s Okay

May7

Hey, hey tell me if something was wrong

Because I saw you look different today

You said you will always tell me

If anything getting worse

Will you really keep your promise?

Don’t be silent or act nothing happened

If something disturbed you,

Just tell me

Or if you don’t want,–

Just left me a small note

Saying “Please give me a spare time”

I will nod my head agreely without asking some question

Trying to be understand with you

and keep silent until you want to share what’s happening

posted under Puisi | No Comments »
« Older EntriesNewer Entries »