Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

She– Did You Really Know Her?

April27

She

Did you really know the person that you admit you love her?

Did you really know her well?

Did you know what burden that she carried by her own?

Did you feel the pain that she was built?

 

Or,–She just wonder if…

You only admire her kindness,

How smart she is,

How friendly she is around her friends

How patient she acts in front of you

 

Did you know?

People, including you— always think that she is superior

But inside her head— she only feels inferior

 

If,

The way you are thinking about her is

“Same” like others did

Then, you don’t deserve for her love

posted under Puisi | No Comments »

Memberi dan Menerima

April27

Waktu aku masih sd,
Guruku pernah berkata–
Kalau kita itu harus memberi dan menerima
Dan semuanya itu harus seimbang

Beliau pun menjelaskan,
Kita itu tidak boleh hanya berada di satu sisi saja
Misalnya,…
Terus-terusan menerima tanpa memberi
Itu namanya “pelit
Atau
Terus-terusan memberi tanpa mau menerima
Itu namanya “sombong

Aku yang masih kecilpun hanya diam mendengarkan
Sambil didalam hati sedikit mempertanyakan
“Benarkah ada orang yang hanya mau terus-terusan memberi?”
“Bukankah lebih enak menerima? Kita tidak akan kehilangan apapun, malahan kita memperoleh sesuatu”

Tapi ternyata,
Rupanya aku belum memahami
Apa yang sebenarnya sedang diajarkan oleh guruku

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Aku Tidak Pernah Membenci Hujan

April27

Aku tidak pernah membenci hujan.
Meskipun setiap orang mengatakan bahwa kenangan bangkit diiringi oleh hujan

Bagiku, hujan tidak pernah membangkitkan kenangan apapun
Bahkan yg terburuk sekalipun

Sebaliknya,
Hujan adalah suatu hal yang paling pengertian
Atau mungkin lebih pengertian daripada aku.
Ia turun membasahi bumi
Bersama segala perasaan sedih yang ku bawa.
Ia tidak pernah bertanya “kenapa”
Ia hanya menemani dan memahami

Aku suka hujan.
Apalagi kalau ia turun di hari Minggu
yang katanya adalah “Sunday” atau hari bermandikan matahari
Aku suka hujan di hari itu
Karena aku dapat menikmatinya sepuasku
Tanpa harus dikejar-kejar oleh waktu yang memburu

Aku suka hujan—kapanpun dan dimanapun
Bahwa ketika aku masih diluar sekalipun
Mungkin yang aku tidak suka hanyalah sepatuku yang kotor
Akibat genangan-genangan air yang bercampur tanah
Tapi selebihnya,
Aku tetap menyukainya
Walau hujan turun di atas kepalaku
Aku tidak peduli.
Sesuka itulah aku dengan hujan

posted under Puisi | No Comments »

01.00 A.M

April21

Perasaanku tidak pernah menjadi hal yang penting kawan

Selalu saja seperti itu

 

Aku marah, aku sedih, aku kecewa

Tidak pernah ada yang mengetahuinya

Dan aku diabaikan begitu saja dalam diam yang tak bergeming

 

Perasaanku dihadapan mereka

Tak akan pernah menjadi sepenting perasaan mereka dihadapanku

 

Percayalah,

Aku hanya diciptakan untuk mendengar dan memahami

Bukan sebaliknya.

posted under Puisi | No Comments »

Aku Berhenti Untuk “Penasaran”

April21

Aku berhenti untuk bersikap penasaran

terhadap kehidupan dan cerita orang lain

Aku yang sekarang ini,

berjanji akan selalu mengedepankan sebuah

sikap yang bernama bodo amat

 

Aku lelah harus terus bertanya-tanya

Apa yang sebenarnya terjadi

Sedangkan orang lain,

selalu menggantungku

dalam perasaan yang terombang-ambing

 

Aku tidak mengerti mengapa,

Mungkin setiap orang punya alasannya sendiri

Dan mungkin pula

aku tidak pernah berhak untuk tahu.

kewajibanku hanyalah–

untuk selalu bersikap penasaran

terhadap kehidupan mereka

 

Dan aku–

akan berhenti

sekali lagi ku tegaskan,

aku akan berhenti untuk penasaran

dan memulai kehidupan yang baru

dengan sikap bodo amat

 

posted under Puisi | No Comments »

Berusaha Bersikap Dewasa

April21

Aku sadar betul bahwa

semakin kita dewasa,

semakin pula kita harus bisa

untuk mengendalikan diri

 

Oleh karena itu,

aku berusaha mati-matian

untuk mengelola setiap emosi yang ada

berusaha menahan diri

walau semuanya bergejolak didalam hati

 

Aku sadar betul,

banyak orang yang bisa bersikap seenaknya

dan aku tidak ingin menjadi seperti mereka

karena aku tidak ingin

orang-orang merasakan kekesalan yang sama denganku

 

Aku berusaha untuk tetap sabar

ketika berkali-kali orang lain

menguji kesabaranku

ketika tiap kali,

orang-orang tidak membalas pesanku

atau meninggalkanku dalam keadaan penasaran

 

Dan aku berusaha memaklumi

memahami setiap perasaan mereka

mungkin saja mereka lupa,

mungkin mereka sedang lelah,

mungkin perasaan mereka sedang berantakan,

atau mungkin mereka tidak siap untuk berbagi

Read the rest of this entry »

posted under Puisi | No Comments »

Chapter.

April21

Teruntuk mantan sahabatku
Yang pernah mengisi hari-hariku.

Katanya, tidak pernah ada mantan sahabat
Adanya mantan pacar
Tapi ternyata,
Mantan sahabat itu ada
Mari, membahasnya sedikit walaupun kau tidak akan pernah kembali

Ingatkah kau pada awal mula kita bertemu?
Itulah bab pertama kita.
Saat dimana—
Kita saling berkenalan satu sama lain
Menyebutkan nama dengan malu-malu

Lalu,
Bab kedua dimulai.
Ketika kita tak lagi canggung
Untuk saling melempar canda

Bab ketiga.
Ketika akhirnya,..
Kita benar-benar saling mengenal
Bukan hanya sekedar tahu nama saja
Tetapi sudah mengenal apa makanan kesukaan satu sama lain,
Bahkan sampai dark story masing-masing dari kita

Bab keempat,
Kita yang sudah saling mengenal
Kemudian bergesekan
Entah karena waktu,
Entah karena jarak,
Atau entah karena sesuatu yang tidak pernah kita duga
Hingga akhirnya kita mulai bertengkar kecil.

Bab kelima
Entah ada yang kemudian kita bisa perbaiki
Atau sampai tidak ada yang bisa diperbaiki
Kemudian,…

Bab keenam,
Dan aku tidak menemukan kamu lagi disana
Kita tidak menulis cerita yang sama lagi
Entah kenapa cerita ini mulai berubah,
Kau meninggalkanku atau aku meninggalkan mu
Tak ada yang tahu kenapa
Semua terjadi begitu cepat
Hingga kau,..
tidak ku temukan lagi
didalam bab ini.

Penutup
Aku hanya ingin mengatakan,
Walau kita tidak dapat menutup kisah kita bersama-sama
Setidaknya,
Kita pernah saling menemukan, saling mengisi, dan menggoreskan cerita yang indah satu sama lain
.
.
.
Dan aku…
Tidak pernah menyesali pertemuan kita

posted under Puisi | No Comments »

Iri (part 1)

April18

Katanya iri itu jelek

Iri itu dosa

Iri itu kejahatan

Dan iri itu pantang ‘tuk dilakukan

 

Tapi…

Bolehkah sedikit saja

Aku ingin mengiri sebentar

Paling tidak sampai tulisan ini habis

Setelah itu, aku tidak akan melakukannya lagi

.

.

.

Aku iri

Iri pada orang-orang disekelilingku

Aku iri pada mereka

Karna mereka tampak jauh

lebih luar biasa dariku

 

Aku iri pada mereka

Karena mereka memiliki perhatian yang luar biasa

Dan tak ragu menunjukannya

Dan aku juga iri pada mereka

Karena mereka berhasil menyentuh

Hati jutaan orang

 

Aku juga iri pada mereka

Yang tidak segan untuk menunjukkan siapa mereka

Tidak segan untuk berkata benar

Tegas dan berterus terang

Ketika yang lain menahan lidahnya

Dengan dalih ketidakenakkan hati

 

Aku iri pada mereka

Yang bisa hidup seenaknya saja

Tanpa memikirkan perasaan orang lain

Sementara aku disini–

Mati-matian menjaga perasaan orang lain

 

Aku iri pada mereka

Yang tampaknya bisa menarik perhatian semua orang

Yang menjadikan dirinya pusat perhatian

Yang selalu ceria– setiap saat

Seolah-olah tak pernah mengenal kesedihan

 

Aku juga iri pada mereka

Mereka yang sanggup berkata jujur

pada diri mereka sendiri

Mereka yang tidak ragu

Mengejar apa yang mereka mau

Dan tidak hanya duduk menunggu–

Persetujuan orang-orang akan mimpi mereka

 

Aku iri pada mereka

Yang sanggup mencintai diri mereka apa adanya

Yang tidak memedulikan omongan orang

Atau membenci luka mereka sendiri

Karna mereka tahu

yang terpenting bukanlah membenci

Tetapi bagaimana menerima dan mengikhlaskannya

 

Sekarang,

Aku akan berhenti iri

Tulisanku sudah mencapai akhir

Aku tahu iri itu tidak akan memberiku kepuasan

Malahan membuatku selalu merasa kurang

Karena didalam iri,

Aku hanya melihat– apa yang aku mau

Bukan apa yang sebenarnya

Mereka rasakan sesungguhnya

posted under Puisi | No Comments »

Introvert

April16

Aku adalah sosok yang terdiri dari..

kumpulan diam

Aku nyata

tetapi tidak bersuara

 

Aku jauh dari sorot keramaian

hal itu mengganggu

Aku takut pada setiap pandangan

makanya aku bersembunyi

 

Aku khilaf melakukan aksi

untuk mundur lagi

Aku ingin berubah

tapi aku takut

 

Aku ingin kebebasan

tapi berakhir tembok

Aku ingin juga seperti ‘mereka’

tapi sepertinya itu sulit

 

Aku tak tahan

ingin mengutarakan

Aku juga ingin didengar

bukan hanya dipaksa mendengar

 

Aku tidak mengharapkan

kebisingan yang bergema

Aku hanya ingin ketenangan

hanya ingin mencintai diriku sebagaimana mestinya

 

Aku tak butuh mereka

mereka yang berkata dusta

Aku sudah lelah

mendengar mereka yang mendesakku ‘bersuara’

 

Aku mungkin mundur dalam kepadatan

maju dalam pembelaan diri

Tapi tatapan mereka seolah mengatakan

“Kau ini seperti boneka rusak”

Selalu diam tanpa bersuara

 

Apakah salah untuk menghindar popularitas

Hidup dalam bayangan

tak ada yang bisa menyakiti

Hidup dalam bayangan

Tak akan bersinggungan

Atau menyinggung perasaan orang lain

Apakah salah?

 

Benda mati yang jatuh tak bisa disalahkan

karena mereka tak melakukan gerakan

Sama seperti manusia tanpa komentar

akan aman jika diam

 

Tapi jika aku diam

orang-orang berkomentar

aku disuruh ini-disuruh itu

seolah-olah mereka yang paling benar

 

Mereka tidak tahu

bahwa putri malu bisa menjadi Rafflesia Arnoldi

Menghindar saat awal tersentuh

memangsa jika terusik

 

Kau tidak tahu kekuatan dalam diam

Ada kesabaran dibaliknya

Ada kebijaksanaan yang bercokol

Dan adapula teguran

ketika kata tak mampu terucap

 

-silent.x_monster ft. freesaster

posted under Puisi | No Comments »

Tanyakan pada dirimu sendiri

April15

Tanyakan pada dirimu sendiri

Apakah kau sudah jujur pada dirimu sendiri

Apakah yang kau buat selama ini, memang sesuai keinginanmu

Atau paksaan dari lingkungan sekitarmu

 

Tanyakan pada dirimu sendiri

Apakah kau sudah hidup sebenar-benarnya

Menerima diri sendiri

Sambil terus memperbaiki diri

 

Tanyakan pada dirimu sendiri

Apakah yang sedang kau kerjakan saat ini

Adalah yang kau cita-citakan sejak dahulu

Atau kau hanya bersembunyi karena takut akan hinaan

 

Tanyakan pula pada dirimu sendiri

Apa teman-temanmu yang ada saat ini

Adalah teman-teman yang sejujurnya kau butuhkan

Atau kau hanya butuh mereka untuk dipamerkan

 

Tanyakan pada dirimu sendiri

Tanyakan lebih dalam

Cobalah untuk jujur pada dirimu sendiri

Biar bagaimanapun itu adalah.. kamu

 

posted under Puisi | No Comments »
« Older EntriesNewer Entries »