Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

Dua Potong Pizza

January8

Dua potong pizza dingin yang kuambil dari kost temanku
Dua potong pizza yang akan jadi saksi
Dimana aku menepati
Sekaligus mengingkari sebuah janji

Tidak sampai hati aku mengingkari
Kaki ini tetap berlari
Walaupun tahu sudah akan terlambat
Tetapi demi sebuah janji yang sedikit tertunda
Karena alibi “tugas” kata mereka
Kaki ini tetap melangkah

Hingga akhirnya kaki ini berhenti melangkah
Tiba di ujung pintu berwarna hitam
Mengetuk pintu
Menemukan yang lain
Karena yang benar-benar ingin dinanti
Ternyata sudah lebih dahulu pergi

Dua kata kuucapkan sebelum semuanya hampir berakhir
Dua kata yang kuharap menahanmu untuk tetap tinggal
Tetapi dua kata itu tak bisa menahanmu untuk beranjak

“Please stay”, pintaku
Tapi yang kau lakukan adalah “Leave soon”
Dan detik itu di muka pintu berwarna hitam itu
Aku menyadari sebuah kesalahpahaman terjadi lagi
Lagi-lagi aku tak bisa mencegah waktu
Dan lagi-lagi aku gagal

Beruntung temanku yang menyambutku didepan pintu
Memberi sedikit kelegaan dengan mempersilahkanku masuk
Mendengar ceritaku
Walau mungkin seharusnya dia jenuh jadi perantara terus menerus

Terima kasih,
Seandainya dia bisa membacanya
Tetapi kalaupun tidak
Kebaikan hatimu telah menyelamatkan seseorang yang entah tidak tahu harus melakukan apa

Dan untukmu yang kuharap tetap tinggal
Aku tidak akan menyalahkanmu
Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk berbahagia
Dan maaf,
Sekali lagi maaf
Membuatmu menunggu lagi
Aku tidak bermaksud
Tapi biar bagaimanapun,
Kau pasti akan terluka
Dengan atau tanpa aku memberitahumu langsung
Apa yang sebenarnya terjadi

Tetapi,
Saat aku memintamu untuk bertahan sedikit lebih lama
Bisakah kamu melakukannya sekali lagi untukku?

(Atau kau terlampau jenuh
Dimintai aku menunggu
Hingga kau memutuskan untuk pergi?)

posted under Uncategorized

Email will not be published

Website example

Your Comment: