Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

Untuk dirimu.

September22

Bukan hanya kamu kok yang menyuruhku untuk memberi perhatian

 

Orang-orang disekitarku juga menyuruhku demikian

 

Orang tuaku tanpa mengatakannya secara gamblang,

Menyuruhku memberi perhatian pada cerita-cerita mereka

Sekaligus menyuruhku memberi perhatian kepada tetangga-tetanggaku

Walau mereka tahu aku tidak suka berbasa-basi menyapa mereka

 

Teman-temanku juga menyuruhku untuk perhatian

Perhatian terhadap cerita-cerita mereka

Perhatian terhadap apa yang disukai mereka

 

Bahkan, orang yang tidak kukenalpun menyuruhku demikian

Misalnya, kondektur bus yang menyuruhku berdiri

Memberikan perhatian kepada orang lebih yang membutuhkan kursi dalam perjalanan singkat yang kujalani setiap hari

 

Karena bukan cuma kamu,

Rasanya menjadi teramat sulit

Waktuku tersedot begitu banyak

Tenagaku pun juga

 

Kamu juga tahu aku ini cuma manusia kaku

Yang sebenarnya tidak terlalu suka memberi perhatian

Sejujurnya dalam versi diriku,

Memberi perhatian sama saja seperti lari

Aku cukup terengah-engah untuk melakukannya

 

Makanya

Aku berusaha untuk mengecilkan lingkaran atensi perhatianku

Aku ingin fokus pada orang-orang terdekatku saja

Bahkan untuk orang-orang baru,

Aku hanya ingin memasang muka yang mengatakan “Jangan dekati aku, kalau kamu terlalu dekat—kamu akan mengharapkan perhatian dariku”

Dan aku dapat kehabisan waktu dan tenaga

Untuk memberi perhatian pada orang-orang yang amat kusayangi

 

Aku hanya ingin mengatakan,

Sesungguhnya aku tidak mau kamu merasa kurang perhatian

Aku hanya manusia biasa—

yang kadang merasa kehabisan waktu untuk memberikan perhatian

Bahkan hanya untuk diriku sendiri

 

 

 

 

posted under Puisi

Email will not be published

Website example

Your Comment: