Untuk dirimu.
Bukan hanya kamu kok yang menyuruhku untuk memberi perhatian
Orang-orang disekitarku juga menyuruhku demikian
Orang tuaku tanpa mengatakannya secara gamblang,
Menyuruhku memberi perhatian pada cerita-cerita mereka
Sekaligus menyuruhku memberi perhatian kepada tetangga-tetanggaku
Walau mereka tahu aku tidak suka berbasa-basi menyapa mereka
Teman-temanku juga menyuruhku untuk perhatian
Perhatian terhadap cerita-cerita mereka
Perhatian terhadap apa yang disukai mereka
Bahkan, orang yang tidak kukenalpun menyuruhku demikian
Misalnya, kondektur bus yang menyuruhku berdiri
Memberikan perhatian kepada orang lebih yang membutuhkan kursi dalam perjalanan singkat yang kujalani setiap hari
Karena bukan cuma kamu,
Rasanya menjadi teramat sulit
Waktuku tersedot begitu banyak
Tenagaku pun juga
Kamu juga tahu aku ini cuma manusia kaku
Yang sebenarnya tidak terlalu suka memberi perhatian
Sejujurnya dalam versi diriku,
Memberi perhatian sama saja seperti lari
Aku cukup terengah-engah untuk melakukannya
Makanya
Aku berusaha untuk mengecilkan lingkaran atensi perhatianku
Aku ingin fokus pada orang-orang terdekatku saja
Bahkan untuk orang-orang baru,
Aku hanya ingin memasang muka yang mengatakan “Jangan dekati aku, kalau kamu terlalu dekat—kamu akan mengharapkan perhatian dariku”
Dan aku dapat kehabisan waktu dan tenaga
Untuk memberi perhatian pada orang-orang yang amat kusayangi
Aku hanya ingin mengatakan,
Sesungguhnya aku tidak mau kamu merasa kurang perhatian
Aku hanya manusia biasa—
yang kadang merasa kehabisan waktu untuk memberikan perhatian
Bahkan hanya untuk diriku sendiri