29/05/19-23.58
Kawan,
Apakah kamu tahu
Saat kita bersama-sama
Aku ingin membisikanmu “keabadian”
Aku ingin perjumpaan kita adalah untuk selamanya
Aku ingin tidak seorangpun dari kita berubah
Aku ingin menjaga supaya keadaan kita dimasa depan–sama seperti kita di hari ini
Aku ingin keabadian itu nyata
Aku ingin kata berubah itu tidak ada didalam kamus kita
Saat kau sedih,
Aku ingin mengatakan bahwa aku akan selalu ada untukmu
Aku akan selalu disampingmu
Aku akan selalu mendengarkanmu
Dan kau selalu punya aku untuk berbagi
Dan apa kau lihat kata “selalu” yang ku torehkan disana?
“Selalu” bisa bermakna selamanya
Dan selamanya adalah keabadian
Dan aku takut dengan makna dibalik keabadian.
Mengapa?
Karena keabadian itu hampir tidak pernah ada
Dan aku takut suatu saat nanti aku atau kamu atau mungkin persahabatan kita berubah
Aku takut nanti aku mengecewakanmu dengan cara aku tidak ada untukmu disaat-saat kau paling membutuhkannya
Oleh karena itu,
Aku tidak menjanjikan keabadian kepadamu
Aku tidak menjanjikan ‘selalu’ untukmu
Aku hanya berusaha untuk tetap berada disampingmu
Sekuat yang aku mampu
Karna…
Aku takut “selalu” yang kujanjikan itu–
Tertinggal di masa lalu