Stereotype
suatu negara
sekelompok orang
seorang individu
tiap bagian tersebut dapat dikategorikan
sama seperti manusia
memiliki tiap kategori
menurut mereka
Kategori itu memiliki label masing-masing
Sama halnya seperti cairan-cairan
didalam lab kimia
Semua memiliki label masing-masing
dan kadang label itu digunakan untuk mengenali
setiap isi didalamnya
tetapi,
label itu bisa jadi seperti racun
racun yang mematikan
karena label yang salah
memberi pengaruh yang salah
itulah yang disebut stereotype
atau mungkin
seperti memilih buah pisang
setiap ada pisang yang berwarna coklat
tak akan diambil
karena pisang itu busuk
sebenarnya tidak
itu juga stereotype
tetapi
kebenaran sebuah stereotype itu sama seperti
sebuah cocoklogi
entah mengapa tidak masuk akal
tetapi tetap dikait-kaitkan
dan hasilnya sepertinya sebuah kebenaran
begitu mengagetkan
tetapi sebenarnya itu
hanya sebuah perspektif yang sudah terlanjur
melekat saja
sebenarnya semua itu hanyalah ide
bukan suatu hal yang fisik
namun rasanya
ide itu dapat membunuh jutaan
entah darimana pembunuhan itu
mungkin ketika ide itu diterapkan
oleh publik yang ingin mengikutinya
Dan aku bertanya-tanya
ketika seseorang
hanya dipandang melalui stereotype
yang sudah terlanjur melekat
terhadap kelompok-kelompok tertentu
bukankah menyakitkan
jika stereotype itu begitu buruk
padahal orang itu adalah orang baik?
sangat tak adil
stereotype mengubah semuanya
stereotype membunuh semuanya
stereotype sangatlah kejam
namun
terkadang stereotype memiliki
sisi positifnya
apakah kau tahu itu?
aku sering mendengar
tentang keburukan streotype
tetapi tidak pernah mendengar kebaikannya
atau mungkin pernah tetapi jarang sekali
sampai hampir-hampir aku melupakannya
Jadi, apakah sisi positifnya?
mungkin seperti
beberapa bangsa memiliki sifat kerja keras
atau beberapa bangsa memiliki sifat lembut
terkadang stereotype positif itu
mendapat perhatian oleh publik
atau ketika sedang memilih jodoh
terkadang stereotype itu benar terjadi
sesuai dengan sifatnya masing-masing
sehingga kita sudah tahu sifat orang yang dituju
namun, tidak selalu berlaku
apakah kau pernah terjebak
dalam sebuah stereotype?
jujur saja aku pernah
tetapi ketika kupikir lagi,
sepertinya aku mulai menyesal
lagipula, mengapa orang-orang
cepat sekali menentukan asas praduga
hanya karena sebuah stereotype
rasanya tidak nyaman
ketika dirimu dinilai berdasarkan
apa yang sebenarnya bukan fakta tentang dirimu
mungkin pernah
atau masih?
lebih tepatnya orang disekitarku melakukannya
membuat suatu istana dalam pikirannya
atau mungkin cabang dari istana tersebut
membeda-bedakan seseorang
berpikir seseorang dari suatu kelas
ketika ada kata “high” dan “kampungan”
ketika seseorang itu tidak ingin dipikir
hanya publik berotak sempit yang melakukannya
aku bertanya-tanya
di era zaman modern ini
mengapa pula manusia masih berpikiran sempit?
ketika zaman ini adalah zaman liberal
bahkan zaman neolib
tetapi pikiran beberapa manusia
masih seperti primitif
mungkin
otak mereka masih tertinggal
dan masuk ke dalam mesin waktu
sehingga tak dapat dikembalikan
ah kasihan sekali
Bukan hanya otak mereka saja yang tertinggal
perasaan mereka pun juga
sehingga ketika mereka tidak lagi berakal
mereka menghakimi orang lain tanpa perasaan
menurutmu,
apakah ada solusi yang tepat
untuk menghilangkan stereotype ini?
mungkin kita harus memutuskan ikatan ini
dengan mentransisi sebuah generasi
berhenti menanamkan stereotype
dalam pikiran anak-anak kita
dan sebaliknya,
mungkin kita bisa mengajarkan mereka
untuk saling menghormati dan menghargai
dan juga memandang seseorang
bukan karena label yang terlanjur tersemat
tetapi bagaimana mereka,
berperilaku didepan kita
kau benar
lagipula generasi sempit itu
sudah berumur
dan ide aneh itu pun hilang seketika
by:silent.x_monster ft. freesaster