Kepingan Biskuit

Just the darkest mind of biscuit

Aku tidak ingin memberi judul.

April14

Waktu favorit kami adalah pukul 8.00

Atau itu untukku

Dan dia setengah jam lebih telat

 

Tidak ada alasan khusus mengapa

Tapi entah mengapa jam itu terasa tepat

Dan biasanya kami akan menghabiskan hari

Sampai jam menunjukkan angka 12 tengah malam

 

Kegiatan kami sederhana

Tak ada yang istimewa

Hanya mengukir kata

Di sebuah program bernama gdocs

 

Aku menulis,

Dan dia menulis

Aku menentukan tema

Kemudian dia menyambung

Begitu selanjutnya bergantian

 

Kami menuliskan apa saja yang kami rasakan

Aku biasanya menulis secara gamblang

Sedangkan dia lebih suka bersembunyi

di balik mana tersirat

Lebih tepatnya adalah aku tidak ingin

menyusahkan pembacaku

Tapi sedikit berpikir itu baik— karena tanpa tulisannya

Kata-kata di puisi kami tak akan pernah

membuat orang menikmati proses berpikir

 

“Udah” dan “Sudah”

Itulah tanda untuk mengakhiri bagian kami

Meminta yang lain ‘tuk melanjutkan

Dan rasanya menyenangkan ketika kursor kami

dialihkan kepada yang lain

Dan kami atau lebih tepatnya aku—

sangat menikmati momen mengamati mengamati yang lain sibuk

mengguratkan kata atau menghapus beberapa kata

Mencoba memantaskan dengan bait sebelumnya

 

Kemudian,

Setelah berlarik-larik puisi kami tulis

Dan berbagai frasa kami ketikkan

Sampai pula pada tahap akhir

Bagaimana menutup sebuah puisi dengan baik

Jika sudah terasa pas, tanpa ragu kami berhenti

Kemudian berdiskusi memberi judul

 

Benar-benar kegiatan yang menyenangkan

Dan bagaimana kami berusaha untuk berjalan di setiap perbedaan

dengan langkah yang sama

Menyamakan ritme, menyamakan makna,

dan saling mengurai emosi

Ada beberapa emosi yang terlintas

disetiap kata

Seolah setiap kata adalah

perwakilan hati kami

Yang mungkin selama ini

kami sembunyikan dalam diam

 

Aku senang dan benar-benar senang

Senang karena saling menemukan

Dalam ribuan kata yang terbentang

 

Senang karena akhirnya ada yang mengerti

Kalau kata tak cukup disimpan dalam diam

posted under Puisi

Email will not be published

Website example

Your Comment: